Postingan

Potret Langit -1-

Gambar
Hai pembaca, selamat hari jumat. Hari ini ada potret langit yang ingin aku bagikan. Foto ini aku abadikan tanggal 28 Agustus 2019. Sudah hampir setahun sih foto ini. Serandom itu sih sebenarnya ngefotoin langit. Banyak teman yang bertanya atau ngejekin sih, kok suka fotoin langit, atau kadang mereka ngejekin kalau lagi mau foto langit. Mereka tahu lewat postingan instagramku yang penuh dengan potret langit. Tak tahu kenapa bisa sesuka itu sama langit. Seingatku, dari SMA setiap kali jalan ke rumah nenek atau pulang dari rumah nenek pasti selalu ngeliatin langit, difotoin asal aja sementara mobil lagi jalan. Ada yang hasilnya bagus, ada yang jelek, tetep disimpan semua. Sebelum punya instagram, aku sering upload foto-foto ini di facebook. Walaupun masih pakai hp dengan resolusi kamera yang pas-pasan tapi aku gak terlalu mentingin dan dengan percaya diri upload di facebook saat itu. Sekarang kalau mau upload di instagram sedikit memikirkan kualitas fotonya sih. Karena aku upload tanpa ed

Kisah Sedih di Hari Minggu

Selamat malam para pembaca. Mungkin blog ini akan kuisi dengan beberapa cerita tentang diriku dan kehidupanku. Kehidupan yang biasa-biasa saja sebenarnya dan mungkin tidak ada yang istimewa. Tapi, aku mau mencoba untuk menjadi pemeran utama dalam hidupku lewat cerita yang akan aku tulis ini. Karena sesungguhnya aku hanya selalu menjadi figuran, bahkan diceritaku sendiri. Aku merasa insecure dengan diriku sendiri. Didikan dari orang tua sewaktu kecil mungkin berpengaruh besar dalam kehidupanku. Selalu dibanding-bandingkan dengan sepupu yang seumuran denganku membuatku mulai menyalahkan diri sendiri dan keadaan. Setiap kali dibandingkan aku merasa semakin kecil, seakan-akan aku tidak bisa melakukan apapun. Sedari kecil sudah terbiasa dengan ocehan dan marahnya mama. Dulu kebiasaan burukku adalah selalu menginginkan apapun saat itu juga, tidak sabaran, dan ngambekan. Setiap kali keinginanku tidak dikabulkan, pintu kamar akan terbanting. Pernah juga aku mengurung diri di dalam rumah, me

Mau Mulai Lagi

Hai semua, apa kabar? Walaupun sebenarnya tidak yakin, apakah ada yang membaca blog ini atau tidak. Tapi tak apalah, sekedar basa-basi. Setelah sekian lama, akhirnya aku kembali ke blog yang sudah usang ini. Sudut-sudutnya sudah dipenuhi dengan sarang laba-laba, dan lantainya yang berdebu. Awalnya, aku pikir aku bisa menjalankan blog ini sambil kuliah. Nyata, dunia perkuliahanku tidak membiarkanku untuk bermain-main, bernapaspun sulit. Tapi, aku mendapatkan banyak teman yang baik hati, senior yang baik yang tidak pelik ilmu, dan junior yang baik dan ramah. Tak bisa aku sebutkan satu persatu dari mereka. Intinya, mereka meramaikan kehidupanku dimasa peralihan remaja menuju dewasa.  Mungkin postingan kali ini lebih ke curhat. Kemarin, aku iseng membuka kembali blog ini. Kupikir blog ini sudah mati, nonaktif dengan sendirinya. Ternyata masih ada. Setelah sekitar hampir 6 tahun, aku menengoknya kembali. Aku membereskan beberapa hal yang perlu dibereskan disini, mengganti beberapa dekorasi

TERIMA KASIHKU, UNTUK GURU

Untuk ibu dan ayahku.. kalian bukan hanya orang tua bagiku, tapi juga orang tua untuk mereka para muridmu.. aku bersyukur, memiliki orang tua seperti kalian... yang mampu membimbingku, mengajarku, mendidikku, tanpa lelah... yang mampu membimbing mereka, mengajar mereka, mendidik mereka, tanpa lelah pula... seringkali kulihat betapa lelahnya kalian, tidak hanya sebagai orang tua di rumah, tetapi juga di sekolah... terkadang, ingin kuhapus semua lelah kalian, ingin kuhapus semua penat kalian... tapi, apa dayaku... semua yang kulakukan terkadang tak sesuai dengan keinginan kalian... terima kasihku untukmu, untuk ibu dan ayahku... terima kasihku untuk guru-guruku... yang telah memberikan kelimpahan ilmu kepadaku... betapa susahnya untuk menjadi seorang guru betapa lelahnya, setelah itu harus bergelut dengan pekerjaan rumah... setiap pagi, menyiapkan segalanya untukku, untuk kakak dan adikku... setiap pagi, harus siap sedia dengan sikap murid-muridmu yang terkadang me

SAHABAT/PANGERAN

Sebuah hantaman keras mengenai tubuhnya yang mungil. Dia terjatuh dan terhempas ke tanah, hantaman itu membuatnya tak sadarkan diri. Dalam sekejap orang-orang disekitarnya datang untuk menolong, untunglah supir mobil itu orang bertanggung jawab dan bergegas menolong orang yang telah dia tabrak tadi.           “Dek, udah siuman?” Cowok yang menabraknya menungguinya hingga siuman. Perlahan matanya terbuka dan mulai memperhatikan sekelilingnya. Dia sadar bahwa ruangan ini bukan kamarnya.           “Em, aku dimana?” Dini menjawab dengan nada yang lemah, yang menandakan dirinya masih lemas dan tubuhnya masih merasakan sakit akibat kecelakaan kemarin.           “Kamu lagi di rumah sakit.” Jawab cowok yang telah menabrak Dini. Cowok itu bernama Andra. Dia berusia 20 tahun. Dia berusaha menjawab pertanyaan Dini dengan tenang. Karena           “Kenapa aku disini?” Dini dengan polos bertanya, seperti anak kecil. Padahal empat hari lagi dia akan berumur 16 tahun. Dengan wajah yang polos,